+ MENU ARTIKEL ANIS MERAH
ANIS MERAH
Scientific classification
Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Passeriformes Family: Turdidae Genus: Zoothera Species: Z. citrina Binomial name Zoothera citrina innotata Zoothera citrina gibsonhilli Zoothera citrina aurata Zoothera citrina rubecula Zoothera citrina orientis |
REFERENSI
|
Umum
Anis merah atau punglor merah atau
punglor cacing, yang sering juga disebut anis bata atau punglor bata
(Zoothera citrina) tak pelak lagi merupakan burung yang sangat populer
di antara para penghobi kicauan.
Dengan gaya telernya, anis merah mampu memberi pesona dan daya pikat tinggi.
.
+Habitat
Anis Merah tidak hanya dapat ditemukan di
Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain, seperti Bangladesh,
Bhutan, Cambodia, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal,
Pakistan, SriLanka, Thailand, dan Vietnam. Jumlah Anis Merah di seluruh
tempat hidupnya diperkirakan tidak mengalami penurunan lebih dari 30%
dalam 10 tahun terakhir, sehingga salah satu lembaga pelestari burung
internasional (Birdlife international) masih merekomendasikan burung ini
dicatat dengan status belum terancam punah (Least Concern) pada daftar
burung-burung terancam punah di seluruh dunia (IUCN Red List) tahun
2008.
Meski demikian, jumlah Anis Merah di Jawa
diperkirakan telah menurun dengan sangat tajam akibat maraknya
penjaringan burung untuk dijual sebagai burung peliharaan.
Sementara itu di seluruh daratan asia
tenggara jumlahnya dikhawatirkan akan terus menurun akibat semakin
sedikitnya daerah berpohon.
Secara internasional, anis merah pertama
kali dideskripsikan atau diberi nama ilmiah oleh John Latham pada tahun
1790 dengan nama Turdus citrinus. Perbedaan
kenampakan Anis Merah yang terdapat di berbagai tempat membuat para ahli
burung membedakan jenis ini menjadi beberapa ras, namun Rasmussen dan
Anderton (2005) menyatakan bahwa terdapat kemungkinan adanya beberapa
jenis dalam 12 ras.
Di Indonesia, anis merah terdapat di
Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Di Sumatra diperkirakan merupakan
pendatang (migran) dari daratan Asia dan kemungkinan terdapat dua ras
yaitu ras Zoothera citrina innotata dan ras Zoothera citrina gibsonhilli.
Di Kalimantan bagian utara merupakan burung penetap di daerah
pegunungan, antara 1000 – 1500 meter di atas permukaan laut dan hanya
diketahui dari sedikit catatan di G.Kinabalu dan Trus Madi yang
merupakan ras Zoothera citrina aurata. Di Jawa
dan Bali dapat ditemukan sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan
laut. Ras yang terdapat di Jawa bagian barat adalah
Zoothera citrina rubecula
Zoothera citrina rubeculadan yang ada di Jawa bagian timur dan Bali adalah Zoothera citrina orientis.
Kedua ras ini hanya dibedakan dari panjang sayapnya. Penamaan ras
Zoothera citrina rubecula dilakukan oleh Gould pada tahun 1836,
sementara itu nama ras Zoothera citrina orientis diberikan oleh Bartels
Jr. pada tahun 1938. Beberapa ahli burung meragukan perbedaan ras anis
merah yang terdapat di Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur dan
Bali ini.
Anis merah mencari makan di atas tanah
dengan tanaman bawah pohon yang rapat. Sangat aktif mencari makan di
bawah bayang-bayang sinar matahari dengan membongkar-bongkar seresah
dedaunan untuk mencari serangga, laba-laba, cacing dan buah-buahan yang
telah jatuh di tanah. Di Malaysia, anis merah sering teramati memakan
buah beringin.
Sarang anis merah berbentuk seperti
mangkuk yang dangkal dan tersusun dari akar pohon, daun, dan seresah.
Kedua induk aktif membangun sarang yang seringkali dibangun pada
ketinggian lebih dari 4,5 meter dan diletakkan pada pohon kecil atau
semak. Telur sebanyak dua sampai empat, seringkali tiga, dierami selama
13-14 hari sampai menetas. Setelah menetas, anak dirawat sekitar 12 hari
sampai dapat keluar dari sarang. (http://www.reference.com/browse/all/Orange-headed).
Terry Gonsolvis (seorang penangkar di Bristol, Inggris) telah berhasil
menangkarkan anis merah dari ras Zoothera citrina cyanotus. Arkum
(seorang penangkar di Depok, Bogor) telah berhasil menangkarkan anis
merah dengan menitipkan telurnya pada burung.
.
+Anis Merah di Bali
Saat ini anis merah merupakan salah satu
jenis burung yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat di Indonesia.
Menurut hasil penelitian tim peneliti dari BURUNG INDONESIA, anis merah
menempati urutan ketiga dari jenis-jenis burung yang paling banyak
dipelihara oleh masyarakat di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang,
Surabaya, dan Denpasar. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2006 melalui
wawancara terhadap 1781 keluarga.
Popularitas anis merah sebagai burung
peliharaan tidak lepas dari maraknya lomba burung berkicau yang saat ini
diselenggarakan minimal setiap satu bulan sekali dan latihan bersama
(latber) yang diselenggarakan minimal setiap satu minggu sekali di
setiap kota. Selain volume, variasi, dan irama suara, perilaku “teler”
merupakan salah satu faktor utama yang dinilai dalam lomba burung.
Persebaran dan tempat hidup
Secara administratif, berdasarkan
informasi dari berbagai sumber, survey cepat dan wawancara tidak
terstruktur yang dilakukan selama 10 hari berkeliling Bali, anis merah
dapat ditemukan di empat kabupaten yaitu Jembrana, Buleleng, Tabanan,
dan Karangasem.
Anis merah sering terlihat di kebun-kebun
kopi dan hutan (alas gedhe) yang berada di dekat aliran sungai,
termasuk sungai-sungai kecil dan di lembah-lembah yang jarang terkena
sinar matahari langsung. Meski demikian tidak di semua kebun kopi dan
tidak di semua hutan terdapat sarang anis merah.
Di beberapa daerah seperti Labuanaji,
Telage, Kekeran, dan Pelapuan yang juga terdapat sedikit perkebunan kopi
dan di areal berhutan disebelah barat daya Penataranbujak tidak
ditemukan sarang anis merah. Satu kesamaan yang dimiliki daerah-daerah
ini adalah terletak pada ketinggian kurang dari 400 meter di atas
permukaan laut.
.
+Ciri jantan dan betina
Karena anis merah adalah burung
monomorfik, maka perbedaan jantan dan betina tidak bisa dibedakan dengan
melihat ciri-ciri fisik yang terlihat.
Banyak “mitos” yang menyebutkan ciri
fisik tertentu adalah menandakan jenis kelamin anis merah. Namun
sesungguhnya sangat sulit menentukan jenis kelamin anis merah dewasa
hanya berdasar pengamatan.
Meski demikian ada patokan yang sering
digunakan orang untuk memilihnya meski tidak akurat 100%. Misalnya, anis
merah jantan memiliki warna merah yang lebih terang dan tajam ketimbang
anis merah betina. demikian pula dengan warna hitamnya lebih legam.
Ada juga cara menentukan jenis kelamin
anis merah dengan meraba kloaka untuk mengetahui kerapatan tulang
supitnya. Jika rapat dan terasa runcing, jantan. Jika agak lebar dan
lembek, betina.
Sementara perbedaan lain bisa dilihat
dari perilakunya. Anis merah jantan akan terluhat mendongak-dongakkan
kepala jika bertemu anis merah lain. Sedangkan anis merah betina tidak
menunjukkan perilaku demikian. Kalau anis merah betina sedang birahi,
maka jika bertemu anis merah jantan yang sedang bernyanyi atau teler,
dia akan mengetar-getarkan sayap dan mendongak sembari bersiul ciiirrr….
.
+Memilih anis merah
Karena sulitnya memilih anis merah jantan
dan betina bakalan, maka jika memilih anis merah bakalan kita perlu
menambah budget pembelian. Datanglah ke pedagang burung yang sudah mapan
di pasar manapun atau kepada pengepul. Pedagang atau pengepul yang
sudah mapan tidak akan mengambil risiko kehilangan pelanggan yang mau
mengeluarkan uang lebih.
Sementara itu untuk patokan secara umum dalam meilih anis merah adalah sebagai berikut:
Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Anis
Merah berjenis kelamin jantan dapat dilihat dari postur tubuh yang
panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil
rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu
dibawah paruh bagian bawah lebih pudar, mata besar melotot, bentuk
kepala lebih besar dan bergerak lincah.
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung Anis Merah yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
- Postur badan, pilihlah bahan Anis Merah yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat.
- Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 derajat. Boleh percaya boleh tidak, apabila anda mendapatkan bahan yang seperti ini, dijamin umur 7 bulan sudah ngerol dan mulai teler.
+Cara perawatan
-Tempat: Anis merah bisa dipelihara
dengan sangkar bulat maupun kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga
bulat dengan diameter 30 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa
dibuat dengan diameter 1,5 cm, dengan bahan cabang kayu asam yang keras,
permukaan kulit yang agak kasar sehingga bisa untuk mengasah paruh agar
tidak runcing. Untuk perawatan harian, anis merah tidak perlu dikerodng
dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.
- Pakan:
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang
variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang
bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga
lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide)
B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial
seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah
salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan
mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang,
keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem
pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi
sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti
memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.
Yang termasuk mineral yang diperlukan
burung anis merah adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium,
Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
Makanan yang sesuai untuk burung anis merah
- Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Anis Merah. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
- Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
- EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Anis Merah yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM
Perawatan dan setelan harian burung anis
merahPerawatan harian untuk burung Anis Merah relatif sama dengan burung
berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin
dan konsisten.
Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Anis Merah:
Jam 07.00 burung diangin-anginkan di
teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot,
tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
- Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
- Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
- Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Penting
- Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
- Pemberian Cacing diberikan 2 ekor 1x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi.
- Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum’at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
- Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali.
Penanganan burung anis merah over birahi
- Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore.
- Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
- Berikan Cacing 1 ekor 2x seminggu.
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
- Burung sebaiknya diisolasi, jangan melihat dan mendengar suara burung Anis Merah lain dahulu untuk sementara waktu.
Penanganan burung anis merah ngedrop
- Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
- Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu.
- Tingkatkan porsi pemberian Cacing menjadi 2 ekor 3x seminggu.
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
- Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Anis Merah lain dahulu.
- Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.
- +PENANGANAN ANIS MERAH UNTUK LOMBA
- Perawatan dan setelan burung anis merah untuk lombaPerawatan lomba
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan
pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi
yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan
perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing
burung.Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Anis
Merah:
- H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
- H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
- 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
- Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
- Jangan memberikan Ulat Hongkong dalam menggenjot birahi pada burung Anis Merah. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
- Sebaiknya, Joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat di dalam perawatan harian pada burung Anis Merah tersebut.
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Anis Merah:
- Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
- Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
- Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
+Perawatan dan setelan anis merah mabung
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit - Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
* Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
Cara Smart menggunakan BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
- Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
- Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
- Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Anis merah bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.
Apa beda BirdMineral dan BirdVit?
Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
Pola perawatan anis merah masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
- Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 4 ekor pagi dan 4 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
- Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.
- Jika Anda tidak menggunakan BirdVit, perlu perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Di samping itu buah pepaya banyak mengandung vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
.
+Penangkaran Anis Merah:
Penangkaran anis merah di rumahan belum banyak dilakukan. Namun demikian, ada pula yang sudah berhasil. Namun di habitat aseli anis merah di Bali, sudah sejak lama dilakukan penangkaran alam anis merah. Untuk referensi masalah ini bisa dibaca di dalam artikel “Penangkaran Alam Anis Merah di Bali”.
+PROBLEM UTAMA ANIS MERAH
1. Suka ngecir
2. Mabung lama
3. Gampang rontok bulu
4. Galak
5. Teler tidak tuntas
6. Turun tangkringan bila ketemu majikannya
7. Nyekukruk tidak semangat
8. Tidak juga segera teler
1. Suka ngecir
2. Mabung lama
3. Gampang rontok bulu
4. Galak
5. Teler tidak tuntas
6. Turun tangkringan bila ketemu majikannya
7. Nyekukruk tidak semangat
8. Tidak juga segera teler
1. Suka ngecir
Jantan betina anakan anis merah suka ngecir. Jantan anis merah dewasa ngecir pertanda burung tidak fit. Betina dewasa ngecir tanda birahi. Untuk membuat fit, pastikan kecukupan asupan nutrisi, vitamin, mineral dan bebas parasit. Baik parasit di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Pastikan kecukupan jemurnya untuk hilangkan parasit dan kecukupan vitamin D.
JIka masih bermasalah dalam asupan pakan dan vitamin, gunakan BirdVit sehingga burung benar-benar fit.
Jantan betina anakan anis merah suka ngecir. Jantan anis merah dewasa ngecir pertanda burung tidak fit. Betina dewasa ngecir tanda birahi. Untuk membuat fit, pastikan kecukupan asupan nutrisi, vitamin, mineral dan bebas parasit. Baik parasit di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Pastikan kecukupan jemurnya untuk hilangkan parasit dan kecukupan vitamin D.
JIka masih bermasalah dalam asupan pakan dan vitamin, gunakan BirdVit sehingga burung benar-benar fit.
2. Mabung lama
Pertumbuhan bulu baru lambat. Burung perlu energi tinggi untuk mabung, tetapi bukan dalam bentuk karbohidrat. Penambahan pakan masa mabung yang hanya berupa karbohidrat, hanya membuat burung gemuk tetapi bulu tidak juga tumbuh. Untuk masa pertumbuhan bulu ini diperlukan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Sumber mentionin dan sistin bisa diperoleh pada BirdVit dan BirdMolt.
Pertumbuhan bulu baru lambat. Burung perlu energi tinggi untuk mabung, tetapi bukan dalam bentuk karbohidrat. Penambahan pakan masa mabung yang hanya berupa karbohidrat, hanya membuat burung gemuk tetapi bulu tidak juga tumbuh. Untuk masa pertumbuhan bulu ini diperlukan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Sumber mentionin dan sistin bisa diperoleh pada BirdVit dan BirdMolt.
3. Gampang mabung/rotok.
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
4. Galak/ birahi tidak terukur: Bisa dikurangi dengan cara banyak mandi, berikan cacing, atau lakukan tips menurunkan birahi anis merah secara cepat.
5. Teler tidak tuntas. Penyebabnya
adakah adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau
kantung udara yang kasat mata. Burung sepertinya tidak kutuan, tetapi
sesungguhnya membawa tungau di kantung udaranya. Bisa diatasi dengan
penyemnprotan Fresh Aves dibarengi pengolesan BirdFresh.
6. Nyekukruk tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan AscariStop.
7. Turun tangkringan
bila ketemu tuannya: Jangan dibiasakan memberi pakan langsung dari
tangan. Jangan suka menggoda burung. Pakai kacamata atau asesoris lain
sehingga burung “tidak mengenali” Anda ketika di arena loimba.
8. Tidak juga segera teler
biasanya disebabkan burung masih terlalu muda, kurang cas sehingga
masih juga galak naik turun tangkringan ketika digantang, dan hal utama
adalah burung tidak fit. Perlama masa cas/ ditemukan bareng-bareng anis
merah lainnya, pastikan burung fit dengan menggunakan produk rawatan
harian BirdVit.
Add to Cart
0 komentar :
Posting Komentar