+MENU ARTIKEL LOVEBIRD
BURUNG LOVEBIRD
Scientific classification
Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Psittaciformes Family: Psittacidae Subfamily: Psittacinae Tribe: Psittaculini Genus: Agapornis |
REFERENSI
|
Umum
Awalnya, burung lovebird dipelihara orang
terutama karena keindahan warna bulunya. Namun seiring dengan
perkembangan waktu dan trend lomba suara burung, maka lovebird
dipelihara untuk memunculkan suara-suara khas lovebird yang panjang.
Selain sebagai burung petarung di arena kicauan, lovebird juga sangat populer sebagai burung pemaster burung lain.
.
+Jenis-jenis lovebird dan penyebarannya
1. Lovebird kepala abu-abu / lovebird madagaskar (Agapornis cana)
Ukuran tubuh panjang 14 cm, berat 25-28 gram.
Burung lovebird madagaskar jantan: Bulu
tubuh umumnya berwarna hijau, hijau terang pada tunggirnya dan lebih
kekuningan di bagian bawahnya; kepala, leher dan dada berwarna abu-abu;
di bawah sayap berwarna hitam; bulu ekor berwarna hijau; paruh berwarna
abu-abu muda; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird madagaskar betina: Bulu kepala, leher, dada, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird madagaskar muda: Bulu
berwarna seperti dewasa, tetapi bulu burung jantan berwarna kehijauan
pada tengkuknya (beberapa jantan memiliki bulu kepala dan dada berwarna
hijau); paruh berwarna kuning dan terdapat bercak hitam pada pangkal
paruh bagian atas.
Anak jenis: A.c cana dan A.c ablectanea
Penyebaran lovebird madagaskar: Madagaskar
Burung lovebird madagaskar merupakan
jenis burung lovebird yang langka dan bukan merupakan jenis yang benyak
ditangkarkan. Lovebird jantan dan betina dapat dengan mudah dibedakan
dfari warna bulunya. Pada lovebird jantan bulu di kepala dan dada
berwarna abu-abu pucat, sedangkan pada lovebird betina hampir seluruhnya
berwrana hijau muda.
2. Lovebird “muka merah” (Agapornis pullaria)
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 43 gram.
Burung lovebird muka merah jantan:
Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di
bagian bawahnya; dahi dan muka berwarna merah orange; tunggir berwarna
biru terang; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau;
paruh berwarna merah oranye; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird warna merah betina: Dahi dan mukanya lebih berwarna oranye dibanding merah, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird warna merah muda: Dahi
dan muka berwarna kuning; bulu di bawah sayap berwarna hitam pada
jantan dan bewarna hijau pada betina; paruh berwarna coklat kemerahan
dan terdapat bercak hitam dekat pangkal paruh bagian atas.
Anak jenis: A.p. pullaria dan A.p. ugandae
Penyebaran lovebird muka merah: Afrika Tengah dan Afrrika Barat Tengah
Lovebird jenis ini sukar berkembang biak
di penangkaran. Burung jantan dan betina dapat dibedakan dari warna bulu
di bawah sayap. Bulu burung betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan
bulu jantan di bagian bawah berwarna hitam.
3. Lovebird “sayap hitam” /lovebird abisinia (Agapornis taranta).
Ukuran tubuh panjang 15-16,5 cm, berat 55-65 gram.
Burung lovebird abisinia jantan: Bulu
tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian
bawahnya; dahi, lorus dan lingkaran mata berwarna merah; bulu terbang
berwarna hitam; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau;
paruh berwarna merah merjan tua; iris berwarna cokelat gelap; kaki
abu-abu.
Burung lovebird abisinia betina: Bulu
tubuh umumnya berwarna hijau; bulu di bawah sayap berwarna kehijauan
atau kadang-kadang berwarna hitam kecoklatan; lingkaranmata berwarna
hijau.
Burung lovebird abisinia muda: Bulu berwarna seperti induk betina; paruh berwarna kuning kecoklatan.
Anak jenis: A.t taranta dan A.t nana
Penyebaran lovebird abisinia: Dataran tinggi Ethiopia
Burung jantan dan betina sangat mudah
dibedakan dari warna bulunya. Bulu burung betina seluruhnya berwarna
hijau, sedangkan bulu jantan tedapat warna merah di bagian dahi dan
lorus serta lingkar matanya. Warna mutasi lovebird madagaskar adalah
cinnamon (coklat kekuningan).
4. Lovebird “kerah hitam” (Agapornis swinderniana)
Ukuran tubuh lovebird “kerah hitam”: Panjang 13 cm, berat 39-41 gram.
Burung lovebird “kerah hitam” dewasa: Bulu
umumnya berwarna hijau, sedikit lebih pucat di bagian kepala dan tubuh
bagian bawah, tunggir dan bagian punggung berwarna biru, bulu di bagian
bawah sayap berwarna hijau, bulu ekor berwarna hijau; kerah hitam yang
sempit di bagian tengkuknya, seluruh leher di bagian kerah berwarna
kuning dan kadang-kadang dengan sedikit warna yang memudar; paruh
berwarna hitam keabu-abuan; iris berwarna kuning; kaki berwarna kuning
kehijauan sampai hitam.
Burung lovebird “kerah hitam” muda: Tidak
terdapat kerah hitam atau hanya diwakili beberapa bulu hitam di setiap
bagian sisi leher; paruh berwarna abu-abu muda dan pada pangkalnya ada
bercak hitam; iris berwarna coklat.
Anak jenis lovebird “kerah hitam”: A.s. swinderniana, A.s. zenkeri, dan A.s. emini
Penyebaran lovebird “kerah hitam”: Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Burung lovebird “kerah hitam” sulit berkembang biak di penangkaran.
5. Lovebird “muka salem” (Agapornis roseicollis)
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 46-63 g.
Burung lovebird “muka salem”:
Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kuning di tubuh bagian bawah, bulu
dahi dan di belakang mata berwarna merah, lorus, pipi, kerongkongan dan
bagian atas dada berwarna merah muda; tunggir berwarna biru terang; bulu
di bagian bawah sayap berwarna hijau dengan sedikit warna biru, bulu
ekor bagian atas berwarna hijau, bagian bawah kebiruan; paruh berwarna
kuning gading; iris berwarna cokelat tua; kaki berwarna abu-abu.
Anak jenis: A.r. roseicollis dan A.r. catumbella.
Penyebaran lovebird abisinia: Afrika Barat Daya.
Jenis lovebird ini umumnya mempunyai bulu
yang indah. Di antara jenis lovebird, jenis lovebird muka salem
mempunyai suara yang paling keras. Kenis lovebird ini paling mudah
dikembangbiakkan.
Dalam penangkaran sebaiknya diperlihara
berpasangan karena tidak cocok dipelihara secara berkelompok atau
digabungkan dengan jenis burung lain.
Antara burung jantan dan betina relatif sulit dibedakan. Warna mutasinya adalah lovebird albino (bulu putih, mata merah), lovebird lutino (bulu kuning, mata merah), lovebird golden cherry (bulu kuning emas sampai merah muda), lovebird pied (bercak warna), lovebird cinnamon (coklat kekuningan) dan lovebird biru.
6. Lovebird kaca mata fischer (Agapornis fischeri)
Panjang 15 cm, berat 42-58 gram.
Burung lovebird kaca mata fischeri dewasa:
Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah;
dahi, pipi dan kerongkongan berwarna merah oranye; bulu di bagian kepala
lainnya berwarna hijau pudar; bagian atas dada dan kerah sekitar leher
berwarna kuning; bagian atas ekor berwarna biru muda; bagioan bawah
sayap berwarna biru dan hijau; ekor berwarna hijau; lingkar di
sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna merah; iris berwarna
cokelat; kaki berwarna abu-abu muda.
Burung lovebird kaca mata fischer muda:
Bulu berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa,
terutama bulu pada kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat
bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata fischeries: Tanzania.
Lovebird kaca mata fischer termasuk
lovebird yang mudah dikembangkan. Antara lovebird jantan dan lovebird
betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata fischer
adalah lovebird kaca mata fischer biru dan lovebird kaca mata fischer
kuning. Persilangan antara lovebird kaca mata fischer dengan lovebird
kaca mata nyasa menghasilkan warna mutasi lutino dan albino.
7. Lovebird kaca mata topeng (Agapornis personata)
Panjang 14,5 cm, berat 43-47 gram.
Burung lovebird kaca mata topeng dewasa:
Bulu umumnya berwarna hijau; lebihdahi, lorus, ubun-ubun, dan pipi
bagian depan berwarna hitam kecoklatan; bulu di bagian kepala lainnya
berwarna kehitam-hitaman pudar; kerongkongan berwarna oraney kemerahan;
bagin atas dada dan kerah di sekeliling leher berwarna kuning; bulu ekor
berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh
berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu.
Burung lovebird kaca mata topeng yang masih muda: Bulu
berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama
pada bagian kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil
berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata topeng: Tanzania Utara dan Tengah.
Lovebird kaca mata topneg termasuk
lovebird yang mudah dikembangkan. Antara lovebird jantan dan lovebird
betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata topneg adalah lovebird kaca mata topeng warna biru.
8. Burung lovebird kacamata nyasa (Agapornis lilianae)
Panjang 13,5 cm, berat 28-37 gram.
Burung lovebird kaca mata nyasa dewasa: Bulu
umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan
tunggir; dahi dan kerongkongan berwarna merah oranye dan menjadi warna
merah muda kekuning-kuningan pada bagian mahkota, lorus, pipi dan bagian
atas dada; bulu ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata
berwarna putih; paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat
kemerahan tua; kaki berwarna coklat keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata nyasa muda: Bulu pada pipi berwarna kehitaman; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata nyasa: Tanzania, Zanzobar bagian utara, Malawi bagian timur, dan Moaambik bagian barat laut.
Lovebird kaca mata nyasa dapat dipelihara
secara berkelompok. Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif
sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata nyasa adalah lovebird kaca mata nyasa lutino (lovebird lutino).
9. Burung lovebird kacamata pipi hitam (Agapornis nigrigenis)
Panjang 13,5 cm, berat 36-52 gram.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam
dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian
bawah dan tunggir; dahi dan ubun-ubun depan berwarna coklat kemerahan;
ubun-ubun belakang dan tengkuk berwarna hijau kekuningan tua; lorus,
kerongkongan, dan pipi berwarna hitam kecoklatan, bagian atas dada
berwarna merah oranye pucat; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling
mata berwarna putih; paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat;
kaki berwarna coklat keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam muda
serupa dengan burung dewasa; pada pangkal paruh bagian atas terdapat
bercak kecil berwarna hitam; iris berwarna cokelat muda.
Penyebaran lovebird kaca mata pipi hitam: Zambia bagian barat daya dan Zimbabwe bagian barat laut.
Lovebird kaca mata pipi hitam secara umum
sulit didapat di pasaran karena burung ini sudah dibatasi untuk tujuan
ekspor dari negara asalnya. Burung ini bisa dipelihara secara
berkelompok bahkan dicampur dengan burung lain.
Warna mutasi lovebird kaca mata pipi htam adalah lovebird kaca mata pipi hitam kuning (lovebird kuning).
.
+Ciri jantan dan betina lovebird
Membedakan jenis kelamin lovebird
termasuk pekerjaan gampang-gampang susah. Gampang untuk jenis-jenis
tertentu tetapi susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih anakan.
Untuk membedakan jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana
sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah serba-serbi mengani perbendaan lovebird jantan dan lovebird betina yang saya ambil dari tulisan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird terbitan Penebar Swadaya.
A. Berdasarkan penampilan luar.
Menurut Siti Nuramaliati, berdasar
tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung
secara umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok
tersebut adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar
dibedakan), kelompok intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan
dari penampilan burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan
jenis kelaminnya tidak konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis
lovebird relatif mudah dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada
penampilan luarnya.
a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa
jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya
lovebird abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka merah.
1. Lovebird abisinia (Agapornis taranta) –
Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi berwarna merah. – Lovebird
betina berat badan 55 gram, dahi berwarna hijau.
2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) –
Tidak ada perbedaan berat badan antara lovebird jantan dan lovebird
betina. – Lovebird jantan kepala dan leher berwarna abu-abu – Lovebird
betina bulu tubuh keseluruhannya berwarna hijau
3. Lovebird muka merah (Agapornis
pullaria) – Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye,
tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap) berwarna
biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap berwarna hitam. –
Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye dibandingkan
warna merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap
berwarna kekuningan.
b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem.
1. Lovebird black collared (Agapornis
swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan
tampak serupa dalam penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina
serupa dalam penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina
mempunyai bulu di bagian kepala dengan warna yang lebih pucat.
c. Kelompok lovebird kacamata Empat
jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah
lovebird nyasa (Agapornis lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis
nigrigenis), lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer
(Agapornis ficheri).
Keempat jenis lovebird ini sangat sulit
dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian ada sedikit
perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan dari
lovebird kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim
berkembangbiak burung betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu
tunggir dan bulu punggung bagian bawah.
B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Pada jenis lovebird yang tidak dapat
dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik
maka akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina.
Pada kejadian ini makan ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan
lovebird jantan dan lovebird betina.
a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
b. Warna Lovebird jantan
mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun
demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung
pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.
e. Membangun sarang Kegiatan
membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina
ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada
cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil
kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird
jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena
ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird
memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada
musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih
elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena
pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan.
Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit.
Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird
betina dengan aktif.
g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk
mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan
menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis
kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada
bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan
tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy
untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka
lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika
burung sudah dewasa.
h. Pemeriksaan DNA Cara
lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA
yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak
dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret
dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka
lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika
terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan.
Cara ini dianggap lebih cepat dan
hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di
Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk
memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA.
Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada jenis lovebird yang tidak dapat
dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna
bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang
sesuai,.
Sering terlihat dua ekor jantan
berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang
sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan
lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih
banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile
alias tidak akan menetas jika dierami.
Hal yang membedakan antara pasangan
jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak
akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina.
Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan
adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi
hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird
jantan untuk menarik perhatian si jantan.
Juga tidak benar bahwa lovebird betina
memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan.
Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih
lebar dengan paruh yang lebih runcing.
+Cara memilih burung lovebird
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung lovebird:
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
- Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
- Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
- Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini memiliki prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat gacor.
+Cara perawatan
Sangkar:
Lovebird sebaiknya ditempatkan di sangkar
yang terbuat dari logam, berbentuk bulat atau kota. Untuk sangkar
bulat, diameter antara 30-40 cm, sedangkan kotak ukuran 25 x 35 x 40 cm
dengan diberi tangkringan berdiameter 1 cm dari kayu kasar tetapi tidak
runcing, seperti kayu asam misalnya. Tangkringan dari kayu akan sering
perlu diganti karena lovebird suka mengigit-gigit tangkringan. Untuk
referensi logam yang digunakan untuk kandang lovebird, pilih yang tidak
beracun.
Berbagai kasus burung yang keracunan logam dilaporkan dalam Journal of Avian Medicine & Surgery, sebagaimana ditulis di multiscope (Hot Spot for Birds).
Sekadar untuk pengetahuan Anda, berikut ini sejumlah logam yang
berbahaya dan tidak berbahaya bagi burung, yang biasanya digunakan
sebagai bahan pembuatan sangkar, wadah air dan pakan, kandang dan sebagainya:
1. Kuningan
Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dan seng. Kedua logam ini berpotensi membuat burung keracunan.
Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dan seng. Kedua logam ini berpotensi membuat burung keracunan.
Jika ada kuningan pada sangkar
burung-burung kecil barangkali tidak masalah karena mereka tidak mungkin
bisa mematuki logam itu sampai mengelupas. Tetapi untuk burung berparuh
kuat, seperti lovebird, nuri, betet dan sebagainya, maka logam ini bisa
mereka gerogoti. Maka hindarkan kuningan dari mereka.
Journal of Avian Medicine & Surgery
melaporkan adanya burung makau yang hampir mati karena keracunan seng.
Pasalnya dia mengunyah-ngunyah tiga gerendel kuningan dan juga
menggerogoti kandang kawat krom (krom juga mengandung seng).
2. Timah
Timah juga sangat beracun untuk burung. Termasuk barang yang mengandung timah ini antara lain adalah tutup kaleng, bandul pancing, pemberat korden, koil tutup sampanye, timah pateri, koil soldir, lempengan dalam batu baterai, sejumlah mainan anak dan lain sebagainya.
Timah juga sangat beracun untuk burung. Termasuk barang yang mengandung timah ini antara lain adalah tutup kaleng, bandul pancing, pemberat korden, koil tutup sampanye, timah pateri, koil soldir, lempengan dalam batu baterai, sejumlah mainan anak dan lain sebagainya.
3. Tembaga
Tembaga juga berpotensi meracuni burung walaupun kadar racun dari logam ini sangat sedikit. Makanan yang mengandung asam yang disimpan dalam wadah tembaga bisa jadi terkontaminasi tembaga. Demikian pula saluran atau wadah air yang terbuat dari tembaga, berpotensi mencemari air yang mengalir atau berada di dalamnya. Kalau mau menggunakan wadah tembaga untuk burung, sebaiknya masukkan air ke dalamnya tidak dalam kondisi panas. Tuangkan jika sudah dingin baru diberikan ke burung. Dan bukan didinginkan di dalam wadah tersebut.
Tembaga juga berpotensi meracuni burung walaupun kadar racun dari logam ini sangat sedikit. Makanan yang mengandung asam yang disimpan dalam wadah tembaga bisa jadi terkontaminasi tembaga. Demikian pula saluran atau wadah air yang terbuat dari tembaga, berpotensi mencemari air yang mengalir atau berada di dalamnya. Kalau mau menggunakan wadah tembaga untuk burung, sebaiknya masukkan air ke dalamnya tidak dalam kondisi panas. Tuangkan jika sudah dingin baru diberikan ke burung. Dan bukan didinginkan di dalam wadah tersebut.
4. Kawat (yang non-galvanil), baja serta besi (yang tidak dilapisi cat anti karat) tidak beracun untuk burung.
5. Seng
Seng sangat beracun untuk burung. Termasuk di sini adalah kandang burung atau ram yang terbuat dari galvanil, klip atau steples, kunci-kunci mainan anak, paku, pipa ledeng, krom, beberapa cat anti karat, dan beberapa wadah shampo atau wadah kosmetika.
Seng sangat beracun untuk burung. Termasuk di sini adalah kandang burung atau ram yang terbuat dari galvanil, klip atau steples, kunci-kunci mainan anak, paku, pipa ledeng, krom, beberapa cat anti karat, dan beberapa wadah shampo atau wadah kosmetika.
Pakan:
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam
hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin
dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti
protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E,
B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula
mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid
(sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan
mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang,
keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem
pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi
sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti
memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.
Yang termasuk mineral yang diperlukan
burung lovebird adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium,
Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
Makanan yang sesuai untuk burung lovebird
- Bijian Mix. Kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual dipasaran sebagai pakan utamanya.
- Sayuran segar. Burung lovebird sangat menggemari sayuran segar seperti: Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.
- Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
- Extra Fooding. Biji bunga Matahari, biji Kedelai, biji Kacang Merah dan bijiK acang Hijau sangat digemari oleh burung ini untuk melengkapi kebutuhan vitamin, protein dan menaikkan suhu tubuh serta meningkatkan sistem metabolisme didalam tubuhnya.
REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM BISA DILIHAT DI SINI
Perawatan harian dan setelan harian
Perawatan harian untuk burung lovebird
relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan
perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung lovebird:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung)
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
- Berikan Sayuran segar atau Buah.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 30-60 menit/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung dikelompokkan agar dapat melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung lovebird lain.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran segar. - Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Penting
Variasi pemberian sayuran segar dan Extra Fooding kunci keberhasilan dalam perawatan burung lovebird.
- Asinan harus selalu tersedia didalam sangkar.
- Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
- Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Penanganan apabila burung lovebird over birahi
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 15 menit/hari saja
- Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama
Penanganan burung lovebird kondisi drop
- Penanganan apabila burung lovebird kondisinya drop
- Perbanyak pemberian Sayuran segar dan Extra Fooding
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja
- Lamanya penjemuran ditambah menjadi 60 menit/hari
+PENANGANAN LOVEBIRD UNTUK LOMBA
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu
mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan
memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu
mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung lovebird:
- H-3 sebelum lomba, tambahkan bijian Extra Fooding pada campuran pakan bijiannya.
- H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 20 menit saja.
- 1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Kangkung segar.
Penting
Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung lovebird lain.
Perawatan dan setelan burung lovebird pasca lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini pola perawatan dan setelan pasca lomba untuk burung lovebird:
- Perawatan dan stelan pakan dikembalikan ke setelan harian.
- Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
- Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
+Perawatan dan setelan lovebird mabung
Masa mabung (moulting) merupakan masa
yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan
digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total
protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa
mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein
dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri
atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins.
Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta
memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun
sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan
kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai
protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini
sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk
mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga
memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan
energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan
burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk
dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi
yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali
lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat
misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang
menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa
mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur
burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus
perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau
kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat
adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan
yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna
mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan
untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino
yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu
bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada
kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian
suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang
baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino
untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan
normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung,
khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang
tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit – Penyakit yang disebabkan
virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah
penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu.
Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus
dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di
atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal
memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa
menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah
kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi – penggunaan bahan kimiawi
sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu.
Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang
dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu
burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
* Stres – Hal ini terjadi terutama untuk
burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia
menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga, berikan gizi
yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya
saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang
banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat
misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik
terlihat gemuk.
Jika Anda telah melakukan semua hal di
atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu
berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
Cara Smart menggunakan BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan mabung
inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan
tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang
sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin
dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
- BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
- Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
- Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
- Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian, selama kita menggunakan
BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi
pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa
mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung
bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi
untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti
metionin dan sistin.
Pola prawatan masa mabung:
Berikut ini pola perawatan masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
- Pemberian porsi pakan tambahan diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Tambahkan biji-bijian bunga Matahari, Biji Kacang Hijau, dan variasikan pemberian sayuran segar dan buah.
- Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
Lakukan pemasteran. Masa
mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar.
Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang
kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan
tipe suara burung dengan suara burung master.
Add to Cart
0 komentar :
Posting Komentar